Kekalahan PDIP di 11 Provinsi tak hambat Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019
Infokyai.com - PDIP mengalami kekalahan di 11 Provinsi dalam Pilkada serentak 2018. Namun, kekalahan ini dinilai tak sanggup disebut sebagai hambatan kemenangan Joko Widodo di Pilpres 2019 nanti.
Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menjelaskan, kandidat-kandidat yang mengalahkan jagoan-jagoan PDIP di pilkada juga banyak yang bukan kader partai nonpemerintah. Beberapa di antaranya bahkan punya kedekatan personal dengan Jokowi.
Dia mencontohan, Pilkada Jawa Timur dan Jawa Barat. Hasil hitung cepat, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak memenangkan Pilkada Jatim dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat. "Bu Khofifah sanggup jadi kabar baik bagi Pak Jokowi, lantaran Khofifah kan bukan kader partai. Ridwan Kamil juga walaupun diusung NasDem, tapi kan tidak ada deklarasi jika ia jadi kader (NasDem)," terang Pangi kepada wartawan, Sabtu (30/6). Selain itu, secara personal Khofifah dan Ridwan Kamil mempunyai kedekatan dengan Jokowi. "Ganjar sudah dipegang, Khofifah mungkin sudah ada deal-deal ketika berhenti jadi menteri. Ridwan Kamil juga pernah mengatakan, jika aku terpilih aku siap memenangkan Jokowi di Jawa Barat. Kaprikornus aku pikir Pak Jokowi masih aman. Tinggal bicara ihwal cawapres," ujarnya.
Jika Jokowi aman, bagaimana dengan calon-calon lain, termasuk calon-calon dari luar partai?
Pangi berpendapat, calon-calon yang berasal dari Partai Politik masih mempunyai banyak peluang. Dia menegaskan, tidak ada relasi mutlak antara Pilkada dengan Pilpres. "Kecuali calon-calon dari luar partai agak sulit," tegasnya.
Sejumlah calon dari luar partai yang disebut-bakal bakal ikut meramaikan Pilpres 2019, antara lain Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, Chairul Tanjung, dan lainnya. "Peluang dilirik partai, aku lihat belum ada. Kalau komunikasi, penjajakan itu biasa, tapi yang serius enggak ada," sambungnya. ⬇⬇⬇
Alasan partai tidak tertarik dengan tokoh-tokoh dari luar, alasannya yakni mereka mempunyai calon yang sudah dipersiapkan semenjak jauh-jauh hari.
"Walaupun PKS dengan Pak Prabowo misalnya, apa PKS akan rela memperlihatkan kursinya ke Pak Gatot Nurmantyo. Saya pikir tidak, lebih baik untuk 9 kadernya yang diusulkan jadi cawapres Prabowo," demikian halnya PAN. Menurut Pangi, PAN mempunyai Amien Rais yang juga masih berambisi maju.
"Jadi dingklik mana yang mau digunakan calon-calon ini, termasuk Pak Gatot? Satu aja partai sanggup itu sudah jadi modal, tapi ini satu pun enggak ada. Kaprikornus kendalanya kan partai politik. Selain elektabilitas juga rendah," tutup dia. (Merdeka.com)