Pria 30 tahun warga Bangkingan Kecamatan Lakarsantri beralasan kesal karena sikap ibu yang pilih kasih.
"Tersangka kesal karena merasa orang tuanya pilih kasih. Tersangka merasa tidak diperhatikan lagi," AKBP Farman kepada wartawan di lokasi pembunuhan di Bangkingan Timur II/6, Lakarsantri, Selasa (14/5/2013).
S membawa tiga alat yaitu martil, pisau, dan pedang guna menghabisi ibunya. Setelah memukul kepala ibunya dengan martil, ia kemudian menggunakan pedang untuk memenggal. Tak cukup di situ, S kemudian membelah dada ibunya yang berusia 60 tahun dengan pisau.
Setelah itu S mengambil dan mengunyah hati ibunya.
"Setelah dipenggal, hati ibunya diambil dan dimakan sebanyak empat kali," kata Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Kamis (16/5/2013).
"Ibu tidak pernah datang ke rumah saya," begitu kata S, yang telah dibuatkan rumah oleh ibunya. Jarak antara kediaman ibunya dan rumahnya hanya 20 meter.