Lagi Jatuh Korban, Kali Ini Bocah 14 Tahun Tewas Akibat Terkena Peluru Pasukan Israel
Infokyai.com - Lagi jatuh korban 😥 dan kali ini yang menjadi korbannya ialah bocah yang masih berusia 14 tahun yang tewas akhir terkena peluru tajam pasukan Israel.
.
.
Diketahui bocah 14 tahun yang tewas itu berjulukan Yasser Abu Al Naja.
.
.
Pada Hari Jum'at (29/6) Dari kabarnya pasukan Israel mengumbar beberapa tembakan dan juga meluncurkan gas air mata terhadap para demonstran Palestina yang berada di perbatasan Gaza. Akibatnya dua demonstran tewas termasuk bocah 14 tahun itu.
.
.
Bahkan terdapat 415 demonstran yang mengalami luka-luka, data para korban tersebut telah disampaikan oleh para pejabat medis Gaza.
.
.
Seperti dilansir @infokyai dari sindonews.com, Para pejabat medis Gaza menyampaikan bocah 14 tahun yang tewas akhir terkena peluru tajam pasukan Israel yaitu Yasser Abu Al-Naja. Korban tewas lainnya yaitu Mohammad Al-Hamamda, 24.
Empat demonstran lain juga terkena tembakan dan kondisinya kritis.
Militer Israel belum bersedia berkomentar atas penembakan terhadap para demonstran Palestina. Menurut seorang juru bicaranya yang dikutip Reuters, Sabtu (30/6/2018), pernyataan militer akan dikeluarkan nanti. .
Demo besar-besaran bertajuk "Great March of Return" di perbatasan Gaza-Israel dimulai oleh para warga Palestina semenjak 30 Maret lalu. Sudah 135 orang tewas selama demonstrasi berlangsung. .
.
Para korban tewas rata-rata akhir ditembak sniper Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Demo besar itu menyuarakan hak-hak warga Palestina untuk kembali ke tanah dan rumah-rumah keluarga mereka yang telah diduduki Israel semenjak negara itu bangun 70 tahun yang lalu. Aksi pengusiran terhadap para warga Palestina itu dikenal sebagai "Hari Nakba". Puluhan ribu warga Palestina telah ambil bab dalam protes massal di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Gaza-Israel. Jumlahnya sekarang mulai menyusut menjadi beberapa ribu orang.
Taktik mematikan Israel terhadap para demonstran telah memicu kecaman masyarakat internasional. Namun, strategi itu didukung Amerika Serikat sebagai sekutu utama.
Israel telah menuduh Hamas memicu kekerasan dalam upaya untuk mengalihkan krisis listrik dan ekonomi yang dirasakan warga Gaza. Krisis itu sejatinya juga imbas dari blokade perbatasan Gaza yang ketat oleh Israel dan Mesir. (Red)