Islamedia - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 22 Pamulang meraih prestasi yang gemilang dengan mendapatkan medali emas Brickspeed Competition dan medali perak Dtine Racing Comoetition. Kompetisi robotik ajang Asian Junior Robocup 2018 ini berlangsung pada 5 April 2018 di Malaysia.
Hikmatul Fitri, selaku Pelatih tim robotik SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang mengungkapkan bahwa kompetisi tersebut diikuti oleh 50 sekolah dari dua negara, Indonesia dan Malaysia. Indonesia, kata dia, berhasil membawa pulang medali emas untuk katagori brickspeed, satu perak untuk drone race, dan Excellent Award masing-masing untuk katagori sumo dan creative robot.
"Ini adalah hasil kerja keras anak-anak dalam latihan selama ini. Semoga mereka semakin terpacu untuk terus berkreativitas dan berprestasi," ujar Fitri seperti dilansir republika, Senin (16/4/2018).
Menurut Fitri, ajang kompetisi robotik tersebut banyak sekali pengalaman yang didapatkan peserta didik. Selain sebagai ajang untuk mengasah kemampuan peserta, ternyata banyak sekali pelajaran dan tukar pengalaman dari peserta lain.
Di era modern berbasis teknologi dan digital seperti sekarang ini, menurut Fitri, menuntut manusia untuk berpikir lebih aktif dan kreatif. Tujuannya supaya mampu beradaptasi dengan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat cepat.
Oleh karenanya, penyelenggara pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi saat ini ditantang untuk tidak lagi sekadar memfokuskan pada prestasi akademik tetapi juga harus mampu mengembangkan aspek kreativitas dan perilaku positif peserta didik. Robotik adalah salah satu kegiatan yang dianggap mampu mengembangkan nilai-nilai tersebut.
Lebih lanjut Fitri memaparkan bahwa saat ini tidak sedikit sekolah yang menjadikan robotik sebagai kegiatan unggulan pada program ekstrakurikuler mereka. Tidak mengherankan juga jika kemudian banyak lembaga yang menyelenggarakan kompetisi robotik, seperti Asian Junior Robot Cup yang diselenggarakan oleh Asian Robotic Competition Committee (ARCC) di International Islamic School of Malaysia (IISM) ini.[islamedia].
Hikmatul Fitri, selaku Pelatih tim robotik SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang mengungkapkan bahwa kompetisi tersebut diikuti oleh 50 sekolah dari dua negara, Indonesia dan Malaysia. Indonesia, kata dia, berhasil membawa pulang medali emas untuk katagori brickspeed, satu perak untuk drone race, dan Excellent Award masing-masing untuk katagori sumo dan creative robot.
"Ini adalah hasil kerja keras anak-anak dalam latihan selama ini. Semoga mereka semakin terpacu untuk terus berkreativitas dan berprestasi," ujar Fitri seperti dilansir republika, Senin (16/4/2018).
Menurut Fitri, ajang kompetisi robotik tersebut banyak sekali pengalaman yang didapatkan peserta didik. Selain sebagai ajang untuk mengasah kemampuan peserta, ternyata banyak sekali pelajaran dan tukar pengalaman dari peserta lain.
Di era modern berbasis teknologi dan digital seperti sekarang ini, menurut Fitri, menuntut manusia untuk berpikir lebih aktif dan kreatif. Tujuannya supaya mampu beradaptasi dengan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat cepat.
Oleh karenanya, penyelenggara pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi saat ini ditantang untuk tidak lagi sekadar memfokuskan pada prestasi akademik tetapi juga harus mampu mengembangkan aspek kreativitas dan perilaku positif peserta didik. Robotik adalah salah satu kegiatan yang dianggap mampu mengembangkan nilai-nilai tersebut.
Lebih lanjut Fitri memaparkan bahwa saat ini tidak sedikit sekolah yang menjadikan robotik sebagai kegiatan unggulan pada program ekstrakurikuler mereka. Tidak mengherankan juga jika kemudian banyak lembaga yang menyelenggarakan kompetisi robotik, seperti Asian Junior Robot Cup yang diselenggarakan oleh Asian Robotic Competition Committee (ARCC) di International Islamic School of Malaysia (IISM) ini.[islamedia].