Islamedia - Mubaligh asal Riau Ustadz Abdul Somad memberikan komentarnya terkait namanya yang tidak termasuk ke dalam 200 nama penceramah yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama RI tahun ini. Alumni Al Azhar Mesir ini mengatakan dia tidak dimasukkan ke dalam 200 daftar nama itu karena sudah punya jadwal penuh sampai April 2020 mendatang.
Ustaz Somad memahami kalau Kemenag tak mau mengecewakan masyarakat yang mengundangnya tahun ini karena sudah tak punya waktu lagi.
"Sebab Kemenag tak ingin mengecewakan masyarakat. Karena saya penuh sampai April 2020" tulis Ustadz Somad melalui postingannya di akun Instagram Sabtu (19/5/2018).
Seperti diberitakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merekomendasikan 200 mubaligh yang bisa menjadi rujukan di bulan Ramadhan ini. Namun, dari 200 nama itu, tidak ada nama ustadz yang tengah populer saat ini, Abdul Somad.
(baca juga : Berikut Ini Daftar 200 Ustadz yang Direkomendasikan Pemerintah).
Dalam daftar yang dirilis oleh Kemenag lewat lamannya, kemenag.go.id, tercantum nama dan pendidikan akhir yang ditempuh para penceramah. Diterangkan pula kompetensi penguasaan bahasa para mubaligh yang sebagian besar menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab. [islamedia].
Ustaz Somad memahami kalau Kemenag tak mau mengecewakan masyarakat yang mengundangnya tahun ini karena sudah tak punya waktu lagi.
"Sebab Kemenag tak ingin mengecewakan masyarakat. Karena saya penuh sampai April 2020" tulis Ustadz Somad melalui postingannya di akun Instagram Sabtu (19/5/2018).
Seperti diberitakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merekomendasikan 200 mubaligh yang bisa menjadi rujukan di bulan Ramadhan ini. Namun, dari 200 nama itu, tidak ada nama ustadz yang tengah populer saat ini, Abdul Somad.
(baca juga : Berikut Ini Daftar 200 Ustadz yang Direkomendasikan Pemerintah).
Dalam daftar yang dirilis oleh Kemenag lewat lamannya, kemenag.go.id, tercantum nama dan pendidikan akhir yang ditempuh para penceramah. Diterangkan pula kompetensi penguasaan bahasa para mubaligh yang sebagian besar menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab. [islamedia].