Islamedia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan pidato dalam Upacara Penganugerahan hadiah perdamaian “Gunung Zaitun” Internasional di Istanbul, Turki pada 7 Mei 2018.
Dalam sebuah pidatonya, Erdogan membahas tentang Palestina. “Masa depan umat manusia akan ditentukan oleh apa yang terjadi di Palestina dan yang terkait Yerusalem. Umat manusia akan bergerak menuju cahaya, kebebasan dan nilai-nilai moral atau sebaliknya akan mengalami kemunduran dalam ketidakadilan dan penindasan yang mendalam” Ujar Erdogan seperti dilansir aspacpalestine.com, selasa(8/5/2018).
Erdogan menjelaskan bahwa penyebab mengapa isu Palestina dan Yerusalem melampaui negara, wilayah, atau kota tertentu. Rakyat Palestina berdiri mewakili semua rakyat yang tertindas di seluruh dunia.
“Kebisuan komunitas internasional terhadap kematian puluhan dan terlukanya ribuan rakyat Palestina memberikan tanda sebuah masa depan yang akan datang dimana tidak ada lagi manusia yang hidup dengan aman” Jelas Erdogan.
Erdogan melanjutkan: “Apa yang terjadi di Palestina, terutama di Yerusalem mewakili upaya penjajah untuk melegitimasi dan bahkan melembagakan ketidakadilan.”
Erdogan memuji rakyat Palestina yang telah mengalami ketidakadilan selama bertahun-tahun, yang dipaksa mengungsi dari negara mereka dan kehilangan hak dan kebebasan mereka dan terluka serta kehilangan keluarga mereka karena telah menjadi syuhada.
Secara tegas Erdogan juga menyatakan bahwa dirinya akan terus berjuang bersama rakyat Palestina hingga nafas penghabisan.
“Sekali lagi, saya ingin mengatakan kepada saudara-saudara Palestina kami: Tujuan mereka adalah tujuan kami, perjuangan mereka adalah perjuangan kami juga. Kami berjanji bahwa kami akan berada di sisi mereka sampai akhir” Tegas Erdogan.
Erdogan menunjukkan bahwa Yerusalem, sebuah kota suci bagi pemeluk Yahudi, Kristen, dan Islam adalah simbol koeksistensi dan saling berbagi nilai-nilai kemanusiaan univeral.
Dia melanjutkan, “oleh karena itu, membela Palestina dan Yerusalem berarti membela semua yang baik, indah, benar, dan sah dalam sejarah kemanusiaan.”
Erdogan menunjukkan bahwa platform Yerusalem didirikan atas prakarsa wanita-wanita kami yang telah bertekad untuk membantu mempromosikan perjuangan Palestina.
Erdogan menambahkan: “Kemunafikan masyarakat internasional, terutama pihak yang memiliki wewenang terkait terciptanya perdamaian dan keamanan, telah sampai pada tingkat yang tidak dapat ditoleransi lagi. Kami mengumumkan penolakan kami ini dengan mengatakan bahwa dunia ini lebih besar dari hanya sekedar lima negara. ”
“Mereformasi PBB merupakan sebuah kebutuhan mendesak karena dunia saat ini tidak lagi hidup di bawah kondisi Perang Dunia Kedua.” tegas Erdogan. [islamedia].
Dalam sebuah pidatonya, Erdogan membahas tentang Palestina. “Masa depan umat manusia akan ditentukan oleh apa yang terjadi di Palestina dan yang terkait Yerusalem. Umat manusia akan bergerak menuju cahaya, kebebasan dan nilai-nilai moral atau sebaliknya akan mengalami kemunduran dalam ketidakadilan dan penindasan yang mendalam” Ujar Erdogan seperti dilansir aspacpalestine.com, selasa(8/5/2018).
Erdogan menjelaskan bahwa penyebab mengapa isu Palestina dan Yerusalem melampaui negara, wilayah, atau kota tertentu. Rakyat Palestina berdiri mewakili semua rakyat yang tertindas di seluruh dunia.
“Kebisuan komunitas internasional terhadap kematian puluhan dan terlukanya ribuan rakyat Palestina memberikan tanda sebuah masa depan yang akan datang dimana tidak ada lagi manusia yang hidup dengan aman” Jelas Erdogan.
Erdogan melanjutkan: “Apa yang terjadi di Palestina, terutama di Yerusalem mewakili upaya penjajah untuk melegitimasi dan bahkan melembagakan ketidakadilan.”
Erdogan memuji rakyat Palestina yang telah mengalami ketidakadilan selama bertahun-tahun, yang dipaksa mengungsi dari negara mereka dan kehilangan hak dan kebebasan mereka dan terluka serta kehilangan keluarga mereka karena telah menjadi syuhada.
Secara tegas Erdogan juga menyatakan bahwa dirinya akan terus berjuang bersama rakyat Palestina hingga nafas penghabisan.
“Sekali lagi, saya ingin mengatakan kepada saudara-saudara Palestina kami: Tujuan mereka adalah tujuan kami, perjuangan mereka adalah perjuangan kami juga. Kami berjanji bahwa kami akan berada di sisi mereka sampai akhir” Tegas Erdogan.
Erdogan menunjukkan bahwa Yerusalem, sebuah kota suci bagi pemeluk Yahudi, Kristen, dan Islam adalah simbol koeksistensi dan saling berbagi nilai-nilai kemanusiaan univeral.
Dia melanjutkan, “oleh karena itu, membela Palestina dan Yerusalem berarti membela semua yang baik, indah, benar, dan sah dalam sejarah kemanusiaan.”
Erdogan menunjukkan bahwa platform Yerusalem didirikan atas prakarsa wanita-wanita kami yang telah bertekad untuk membantu mempromosikan perjuangan Palestina.
Erdogan menambahkan: “Kemunafikan masyarakat internasional, terutama pihak yang memiliki wewenang terkait terciptanya perdamaian dan keamanan, telah sampai pada tingkat yang tidak dapat ditoleransi lagi. Kami mengumumkan penolakan kami ini dengan mengatakan bahwa dunia ini lebih besar dari hanya sekedar lima negara. ”
“Mereformasi PBB merupakan sebuah kebutuhan mendesak karena dunia saat ini tidak lagi hidup di bawah kondisi Perang Dunia Kedua.” tegas Erdogan. [islamedia].