Islamedia - Salah satu tokoh Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (HAMAS) Khalid Misy’al menegaskan bahwa rakyat Palestina akan terus melanjutkan aksi protes lebih besar lagi di sepanjang pagar Gaza.
Misy’al juga bersumpah bahwa rakyat Palestina untuk melewati penghalang dan menjanjikan ‘kejutan’ baru bagi Israel.
“Rakyat Palestina tidak akan menyerahkan ‘hak untuk kembali’,” tegas Khalid Misy’al. Keterangan tersebut ia sampaikan saat berkunjung ke Turki seperti dilansir mirajnews, senin(2/4/2018).
Misy'al secara tegas mangatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan mengakui legitimasi pendudukan dan kami tidak akan menyerah dalam menghadapi pengepungan (di Jalur Gaza). Rakyat kami mampu membela diri.
Menurut Misy’al rakyat Palestina juga akan melanjutkan perjuangannya melawan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, kota masa depan Negara Palestina.
“Israel berpikir bahwa Jalur Gaza mudah dimangsa. Mereka juga mengetahui bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan perlawanan. Kakek-nenek kami, ayah, dan putra-putra kami bertempur di sana dan menjadi syuhada di sana.” tegas Misy’al dalam pidato di hadapan lebih dari 1.000 delegasi Turki yang menghadiri konferensi di Istanbul.[islamedia].
Misy’al juga bersumpah bahwa rakyat Palestina untuk melewati penghalang dan menjanjikan ‘kejutan’ baru bagi Israel.
“Rakyat Palestina tidak akan menyerahkan ‘hak untuk kembali’,” tegas Khalid Misy’al. Keterangan tersebut ia sampaikan saat berkunjung ke Turki seperti dilansir mirajnews, senin(2/4/2018).
Misy'al secara tegas mangatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan mengakui legitimasi pendudukan dan kami tidak akan menyerah dalam menghadapi pengepungan (di Jalur Gaza). Rakyat kami mampu membela diri.
Menurut Misy’al rakyat Palestina juga akan melanjutkan perjuangannya melawan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, kota masa depan Negara Palestina.
“Israel berpikir bahwa Jalur Gaza mudah dimangsa. Mereka juga mengetahui bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan perlawanan. Kakek-nenek kami, ayah, dan putra-putra kami bertempur di sana dan menjadi syuhada di sana.” tegas Misy’al dalam pidato di hadapan lebih dari 1.000 delegasi Turki yang menghadiri konferensi di Istanbul.[islamedia].