Islamedia - Menikah, hmmm.. satu kata yang selalu menjadi episode hidup yang selalu dinanti. saat usia dirasa semakin dewasa, dan hidup sudah semakin hampa, saat teman2 pergi berdua dengan istri tercinta, seorang ikhwan terpaku iri ingin segera menggenapkan diennya.
Ia tergerak menemui sang murobbi, menyampaikan maksud isi hatinya..
"ustadz...ana ingin menikah segera" ungkap hati yang telah lama menggelora.
"ustadz...ana ingin menikah segera" ungkap hati yang telah lama menggelora.
Namun terkadang, beberapa dari kita telah mematok syarat begitu hebat. termasuk si ikhwan ini.
"ana ingin ia tertarbiyah dengan baik, cantik, putih, tinggi, pendidikan min. S2, mapan, pandai memasak, dari suku ini...bla bla bla.."
Sederet syarat telah diutarakan sang ikhwan pada Murobbinya, tercengang sang murobbi, begitu hebat dan sempurna pilihan yang diinginkannya.
"apa ini tidak terlalu berlebihan akh Usman? ana khawatir dengan syarat yang sudah antum tetapkan, malah akan menyulitkan antum mendapatkan pasangan idaman"
Begitu nasihat sang murobbi, namun si ikhwan tetap pada pendiriannya. maka, masuklah beberapa proposal yang memang diluar syarat yang diinginkannya.
"afwan ustadz...ana tidak bisa dengan yang ini.."
"akhy, ini sudah proposal yang kelima, antum harus ingat pernikahan yang dianjurkan haruslah lebih memilih kualitas iman seseorang, bukan fisik ataupun titel di belakang nama"
Diujung malam, ia terbangun, bermunajat pada-Nya..ia gelisah, usianya semakin dewasa, tapi belum juga mendapatkan pasangan yang diinginkannya. sementara teman-temannya yang se usia telah memiliki anak dua.
**************************
"wah,,anak antum lucu akh rohim, mirip antum banget" celoteh akh usman pada temannya rohim yang telah berkeluarga.
"masa sih mirip ane, kata orang-orang malah mirip uminya. nah kalo yang pertama itu si ihsan baru katanya mirip ane.."
"enak ya akh..sudah punya keluarga lengkap kaya antum"
"enak???? nggak kok akh...tapi...enak bangeeeeeeeettt" rohim meledek usman
"hehehe...kapan yah ane dipertemukan dengan akhwat dambaan..beberapa kali proses ane gagal"
"kenapa gagal akh?"
"belum srek aja, belum pas dihati"
"hadeeeehh..akhy kalo antum sudah benar2 niat untuk menikah, seharusnya antum siap dengan siapapun antum ditaqdirkan. ga usah terlalu muluk dengan syarat deh, kalo sudah ada proposal yang datang, itu rizki buat antum! jangan sampe deh antum nolak rizki! paling penting, akhwat itu baik iman dan akhlaqnya. itu sudah cukup"
"ia akh...harusnya memang demikian, ane terlalu duniawi mikirnya..coba seandainya tiga tahun lalu ane tidak menolak akhwat mungkin ane juga sudah memiliki dua jundi kaya antum yah.."
"betul itu...udah deh, kalo antum memang benar2 pengen nikah, sekarang kalo ada proposal yang masuk mudah2an itulah jodoh antum. mudah2an itu yang terbaik buat antum"
"insyaallah akh.."
"udah yang bener niatnya..jangan jadi IKHWAN STNK!"
"ikhwan STNK?? maksudnya??
"ia STNK (Sering Ta'aruf Nikah Kagak)...hahaha
"hahahaha..antum bisa aja..."
"ana do'akan semoga antum segera mendapatkan SIM ya"
"SIM apaan lagi itu?? Sahabat Islamedia??"
"hahaa..bukan...tapi Surat Izin Menikah"
"hahaha...aamiin.."
Taris Suprayitno
Taris Suprayitno