Ketua Ketua PW GP Ansor Jatim Rudi Tri Wahid yang dikawal puluhan anggota Banser, mendatangi gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa 3 April 2018 sekitar pukul 15.00.
"Saya datang untuk melaporkan Mbak Sukmawati. Saya sebagai banom (badan otonom) NU menindaklanjuti pernyataan sikap dari PWNU (Jatim) terkait dengan adanya keresahan masyarakat, adanya gangguan di masyarakat tentang penyampaian puisi dari Mbak Sukmawati," ujar Ketua PW GP Ansor Jatim Rudi Tri Wahid, seperti dilansir suara, Selasa (3/4/2018).
Rudi menjelaskan bahwa pelaporan Sukmawati ke Polda Jatim juga sebagai bentuk hikmat (menghormati dan menaati) perintah dari PWNU Jatim. Ia menyerahkan sepenuhnya perkara tersebut masuk ke ranah pidana atau tidak.
"Bentuknya laporan atau pengaduan kami serahkan ke kepolisian. Kami lebih mengantisipasi keributan yang ada di masyarakat. Nah, perkara dikategorikan sebagai pidana atau apa, serahkan ke kepolisian. Yang jelas ini mulai ada kegaduhan, keresahan di masyarakat. Kami tidak ingin terjadi (keresahan) di Jawa Timur, maka kami serahkan ke kepolisian," ujarnya.
(baca juga : PWNU Jatim Adukan Sukmawati ke Polisi).
Laporan PW GP Ansor telah diterima pihak kepolisian dengan Laporan Polisi (LP) LPB/407/IV/2018/UM/JATIM.
Sukmawati dijerat tindak pidana penodaan terhadap suatu agama dan atau ras atau etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156a KUHP dan atau Pasal 16 UU RI No 40 tahun 2008.
Sebelumnya Putri Presiden RI pertama Soekarno tersebut resmi dilaporkan oleh seorang pengacara bernama Denny Adrian Kushidayat ke Polda Metro Jaya. Sukmawati dilaporkan ke polisi terkait puisi ciptaannya berjudul 'Ibu Indonesia".
(baca juga : Akhirnya Sukmawati Dilaporkan ke Polisi). [islamedia].