Bukan Kader, AF Tak Bisa Masukkan Anak Ayu ke PKS

Islamedia - Dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvone pada selasa malam (14/5/2013), Ayu Azhari menegaskan kembali bahwa AF bukanlah kader PKS. Bahkan AF disebut memakelari banyak partai.

Saat pembicaraan kontrak, AF menyebut akan menjadi agen Ayu Azhari untuk tampil di acara pilkada. AF juga menjanjikan Ayu untuk tampil di beberapa acara partai. Ayu sempat menolak sebuah permintaan untuk tampil di suatu daerah, karena dirinya pernah perform untuk calon kepala daerah yang lain.

Dan ketika Ayu mendengar dijanjikan untuk tampil di acara PKS, Ayu meminta AF agar mengusahakan anaknya untuk bergabung dengan PKS. AF menjawab tidak bisa karena dirinya bukan kader maupun pengurus.

Anak Ayu Azhari memang dikenal suka berdakwah dan pandai berbahasa Arab. Bahkan anaknya yang bernama Axel Djody merupakan simpatisan Indonesia Tanpa JIL. Terakhir, Axel Djody maju menjadi calon anggota legislatif melalui PAN.

Tapi tak semudah itu untuk menjadi anggota legislatif atau pengurus PKS. Pengkaderan PKS dikenal rapi dan disiplin mengikuti penjenjangan.

Abi Qeis, seorang sahabat Islamedia bercerita bagaimana pengkaderan yang kental dengan nuansa Islam di PKS. "Seseorang kader harus mengikuti pendidikan rutin pekanan yang bernama Talim Rutin Partai (TRP). Satu kelompok TRP bisa terdiri dari 8-15 orang," ujarnya.

"Kaderisasi dalam PKS adalah membina diri, agar diri ini selalu dekat dengan Allah dengan cara mengevaluasi diri kegiatan ibadah setiap pekan. Membina diri agar selalu menjalankan sunah Rasulullah. Membina diri agar bisa menjalankan syariat Islam di diri dan keluarga. Agar 24 jam diri ini selalu bersama Allah, membina keluarga sehingga sakinah, mawaddah, warrahmah dan menjadi keluarga yang mencintai Allah dan Rasul. Berusaha Istiqomah menjalankan perintah menjauhi larangan." Tutur Bendahara Umum DPC Ciracas yang periode lalu diberi amanah dalam bidang kaderisasi.

"Setelah diri dan keluarga terbina, kemudian mengembangkan dakwah membina masyarakat, sehingga banyak taklim-taklim dilaksanakan oleh kaderisasi PKS. Jika sukses membina diri, keluarga, masyarakat, maka selanjutnya berperan aktif dakwah di negara. Dakwah dimasyarakat banyak resiko, tantangan dan fitnah, apalagi dakwah di di pemerintahan. Oleh sebab itu kader-kader dakwah harus ditempa, dimotivasi, dan niat yg lurus sehingga mampu menghadapi tantangan2 itu," ujarnya bercerita mengenai perjenjangan dakwah seorang kader PKS.

Abi Qeis juga menyinggung soal muwashofat (karakteristik) yang harus dimiliki seorang kader meliputi ibadah, akhlak, dan kepahaman tentang ukhuwah berjamaah yg harus diselesaikan.

Berminat bergabung bersama PKS?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »