Islamedia - Kementrian Wakaf dan Urusan Agama mengumumkan bahwa setelah dibukanya gerbang perlintasan Zionis, sebanyak 263 jamaah umrah Palestina berangkat meninggalkan Jalur Gaza melalui gerbang Rafah.
Wakil Kementrian Wakaf dan Urusan Agama, Dr. Hasan Yusuf Shaifi, Rabu (22/5) siang mengatakan bahwasanya sudah dilakukan kesepakatan dengan pihak dinas perlintasan Rafah untuk kepergian para jamaah umrah tesebut. Diperkirakan sebanyak 136 jamaah berikutnya akan berakhir hari ini, Kamis (23/5).
Yusuf Shaifi menjelaskan, sudah dilakukan pertemuan darurat untuk berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan penyelenggara umrah dan perjalanan Palestina dan sudah diberangkatkan bagian pertama dari mereka. Sisanya menunggu penyelesaian prosedur kelengkapan mereka.
Terakiat dengan jadwal para jamaah umrah biasa, dia mengatakan, “Semuanya seperti sedia kala. Hanya akan dimulai berbeda dari 15 Sya’ban dan seterusnya akibat situasi tekanan keras dari para jamaah yang ingin menunaikan manasik haji.”
Dia menegaskan bahwa krisis ini terjadi di luar kemampuan semua pihak. Dia memuji kinerja pihak Palestina yang memikul tanggung jawab tinggi. “Kami senang dengan pembebasan prajurit Mesir dan komitmen dengan kepentingan Mesir,” imbuhnya. [ifp/asw/im]
Wakil Kementrian Wakaf dan Urusan Agama, Dr. Hasan Yusuf Shaifi, Rabu (22/5) siang mengatakan bahwasanya sudah dilakukan kesepakatan dengan pihak dinas perlintasan Rafah untuk kepergian para jamaah umrah tesebut. Diperkirakan sebanyak 136 jamaah berikutnya akan berakhir hari ini, Kamis (23/5).
Yusuf Shaifi menjelaskan, sudah dilakukan pertemuan darurat untuk berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan penyelenggara umrah dan perjalanan Palestina dan sudah diberangkatkan bagian pertama dari mereka. Sisanya menunggu penyelesaian prosedur kelengkapan mereka.
Terakiat dengan jadwal para jamaah umrah biasa, dia mengatakan, “Semuanya seperti sedia kala. Hanya akan dimulai berbeda dari 15 Sya’ban dan seterusnya akibat situasi tekanan keras dari para jamaah yang ingin menunaikan manasik haji.”
Dia menegaskan bahwa krisis ini terjadi di luar kemampuan semua pihak. Dia memuji kinerja pihak Palestina yang memikul tanggung jawab tinggi. “Kami senang dengan pembebasan prajurit Mesir dan komitmen dengan kepentingan Mesir,” imbuhnya. [ifp/asw/im]