Islamedia - Penembakan putra seorang pemimpin Muslim di salah satu masjid terbesar Skotlandia yang mengejutkan komunitas Muslim di Skotlandia.
"Hati saya benar-benar sedih ketika saya diberitahu tentang kematian beliau, " kata Ahmed Yahya Berrada, teman almarhum Mohammed Omar Abdi, dikutip dari Herald Scotland pada Selasa, (28/05/2013).
"Saya tidak pernah melihat dia menunjukkan sikap apapun selain sikap hormat kepada sesama, dia selalu tersenyum dan tulus, ia berbicara lembut dan tertawa dengan kerendahan hati. Tidak seorang pun memiliki hak untuk mengambil nyawa seseorang, sama seperti mereka menerima Anda." Ujar Ahmed menambahkan
Mohammed Omar Abdi adalah putra seorang pemimpin senior dan Imam di Masjid Besar, Edinburgh Skotlandia ia meninggal setelah ditembak di Abercorn Avenue.
Seorang pria menemukan Abdi dalam keadaan pendarahan berat di Crescent Paisley lalu dibawa ke rumah sakit, namun luka parah yang dideritanya tidak dapat menolong jiwanya.
Dalam kejadian itu tersebut digambarkan sebuha mobil mengejar dan melakukan penembakan sekitar pukul 01.00 dini hari pada Ahad (26/05/2013).
"Hal semacam ini tidak pernah terjadi di sini. Ini adalah daerah yang biasanya cukup tenang," kata Stewart Kerr, sekretaris Northfield dan Dewan Komunitas Willowbrae,.
"Orang-orang akan berhati-hati tentang akan keluar pada malam hari jika mereka merasa ini akan menjadi kejadian biasa. Saya yakin itu tidak.
"Kau tahu apa yang orang seperti - Anda mendengar begitu banyak cerita bahwa orang-orang menempatkan dua dan dua bersama-sama dan melompat ke kesimpulan mereka sendiri." Ujar Stewar Kerr
Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah kematian seorang prajurit angkatan darat di London.
Muslim Inggris telah mengutuk pembunuhan itu sebagai bertentangan dengan ajaran dasar Islam.
Muslim Skotlandia berduka atas kematian putra imam masjid tersebut.
"Dia selalu mencintai kehidupan," kata Abdi Jabril.
Nabeel Mohammad mengatakan ia ingin mengirim pesan ke "semua orang pemuda" untuk "berhenti membenci satu sama lain".
"Pikiran dan doa pergi ke adikku Abdi Mo," kata Mohammad.
"Saya merasa senang belajar dengan pemuda ini selama setahun, yang dari waktu ke waktu akan - berbicara dengan saya tentang kisah-kisah para nabi dan Islam, bagaimana dia sendiri tidak digunakan untuk tidur dengan nyaman di malam hari sampai ia telah membaca terakhirnya doa. "
Skotlandia adalah rumah bagi lebih dari 500.000 Muslim yang merupakan satu persen dari populasi Skotlandia.
Muslim adalah kelompok agama terbesar kedua di negara itu, yang memiliki tiga puluh masjid.[oi/im]