Bom Mobil Tewaskan 43 Jiwa, Turki Duga Rezim Assad Pelakunya

Islamedia - Ledakan dua bom mobil mengguncang distrik Reyhanli, Turki dekat perbatasan Suriah pada Sabtu (11/5) sore, menewaskan setidaknya 43 orang dan melukai 100 lainnya.

Pemerintah Turki mencurigai adanya keterlibatan militer pimpinan Bashar al Assad dalam insiden ini.

Pemboman itu sekaligus meningkatkan kekhawatiran akan merembetnya perang sipil Suriah, di mana sejak 2011 lalu 70.000 sipil dikabarkan telah tewas, ke negara-negara tetangga. 

Dua ledakan keras mengagetkan warga Turki saat jalan-jalan dipadati kendaraan. Hamburan blok beton dan mobil-mobil hangus terbakar menjadi pemandangan langka di kota selatan provinsi Hatay Turki ini, rumah bagi ribuan pengungsi Suriah.

Sejumlah restoran dan kafe hancur dan korban luka bergelimpangan di jalan-jalan. Kerusakan setidaknya melanda tiga blok di lokasi ledakan.

Berdasar laporan awal, Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc mencurigai Pemerintah Presiden Bashar al-Assad "tersangka zalim" dalam insiden ini.

"Kita tahu bahwa orang-orang yang berlindung di Hatay telah menjadi target bagi rezim Suriah," kata Arinc dalam komentar yang disiarkan di televisi Turki.

"Kami menganggap mereka sebagai tersangka ketika datang untuk merencanakan sebuah serangan yang mengerikan," katanya dilansir Reuters, Ahad (12/5/2013). 

Deputi Perdana Menteri Besir Atalay, seperti dikutip NTV mengatakan, temuan awal menunjukkan para penyerang datang dari dalam Turki, namun memiliki hubungan dengan badan intelijen Suriah. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Juga belum ada komentar dari Damaskus.

Pasukan militer Turki sempat meluncurkan mortir sebagai serangan balasan ke wilayah Suriah, menki mencegah konflik lebih besar.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berharap pelaku cepat diadili.

Hingga kini, 43 orang dilaporkan tewas, sementara Perdana Menteri Tayyip Erdogan memperingatkan jumlah korban bisa bertambah. Para pejabat mengatakan lebih dari 100 orang terluka, banyak dari mereka kritis.

Turki saat ini menampung lebih dari 300.000 warga Suriah, sebagian besar dari mereka bermukim di kamp-kamp sepanjang 900-km perbatasan, dan sedang memperjuangkan masuknya dana bantuan.[srmdk/im]

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »